REVIEW: HOW TO TRAIN YOUR DRAGON 3D




































"The front runner for the best animated film of the year."

Sepuluh tahun terakhir ini era animasi memang sedang dalam masa keemasannya, sebut saja animasi favorit banyak orang seperti Wall-E, Up, Finding Nemo, Ice Age, Shrek, Monster's Inc, Kung Fu Panda, dan judul yang lainnya. Kali ini giliran How To Train Your Dragon, sebuah animasi terbaru dari DreamWorks Animation yang akan masuk kedalam list favorit itu. Menurut saya pribadi, ini adalah animasi 3D terbaik yang pernah saya tonton sejauh ini. Tadinya saya skeptis dengan film ini, saat menonton trailernya pun saya kurang tertarik. Buktinya, saya sedikit terlambat dalam mereview filmnya disini. Ternyata saya salah, film ini bagus dan wajib anda tonton. Aspek 3D dalam film ini sangat indah dan terasa, didukung juga dengan jalan cerita yang bagus, gambar animasi yang menarik, komedi yang berhasil membuat penonton tertawa dan sebuah pesan baik yang tersimpan didalamnya.

Bercerita tentang Hiccup (Jay Baruchel) yang mempunyai mimpi untuk membunuh naga. Hal ini wajar saja, karena bangsa Viking memang dikenal karena keahliannya memburu naga-naga yang suka mencuri makanan dari desa mereka. Ayah Hiccup, Stoik (Gerard Butler) adalah kepala pembunuh naga yang paling ahli dan terpandang. Akan tetapi sang ayah selalu tidak menanggapi keinginan anaknya tersebut, Stoik selalu mempermasalahkan fisik Hiccup yang kecil dan kurus, padahal pria Viking lainnya bertubuh tegap dan kekar. Hiccup pun semakin menumbuhkan keinginannya itu, karena menurutnya dengan membunuh naga ia akan mendapatkan banyak teman dan juga seorang kekasih. Hiccup tidak tinggal diam, suatu hari ia berusaha untuk memburu naga dan secara tidak sengaja menembak seekor naga yang sedang terbang. Kebetulan naga tersebut adalah Night Fury, seekor naga misterius yang konon paling ditakuti oleh bangsa Viking.

Two tumbs up untuk DreamWorks Animation karena telah berhasil membawa animasi 3D selangkah lebih depan dibanding pesaingnya yang lain. Gambar How To Train Your Dragon sangat indah disaksikan dibalik kacamata 3D, terlihat begitu real dan eye-candy. Tidak hanya dari segi 3D yang mampu dibanggakan, cerita film ini pun sangat manis dan menarik untuk ditonton. Apalagi sang naga pemeran utama bentuknya juga lucu sekali, sekilas kalau dilihat mirip dengan tokoh Stitch dalam animasi Lilo & Stitch. Hehe.. Saya tidak berekspektasi tinggi pada saat menyaksikan film ini, maka saya sangat puas dengan hasil yang disajikan. Bahkan saya akan memasukkan film ini kedalam daftar animasi favorit saya. Durasi yang tidak terlalu panjang menurut saya juga menjadi salah satu faktor keberhasilan film ini, karena ceritanya jadi terasa pas dan tidak bertele-tele. The best 3D animation I've seen so far! :)





0 Response to "REVIEW: HOW TO TRAIN YOUR DRAGON 3D"

Posting Komentar