"Carrie on."
Sex and the City pertama tahun 2008 lalu memang berhasil mendulang pencapaian yang bisa dibilang lumayan. Meskipun filmnya mungkin lebih banyak diminati oleh para wanita dan fashionista serta penggemar berat serial televisinya saja, namun para penonton 'loyal' ini sangat terhibur dengan kehadiran Carrie Bradshaw dan kawan-kawan dua tahun lalu. Cerita tentang keempat sahabat wanita, setengah baya, gila fashion, dengan karakter dan masalah percintaan masing-masing, memang sangat pas dengan cerita yang diinginkan para wanita, meskipun banyak juga pria yang suka menonton film ini, tapi tetap saja istilahnya film ini 'cewek banget'. Biasanya para penonton wanita bukan hanya mengharapkan jalan cerita dari film ini, mereka hanya ingin melihat potret kehidupan glamour keempat sahabat ini dan pastinya dengan balutan busana dan aksesoris yang mampu membuat mereka merasa iri. Setelah penantian yang lumayan lama, akhirnya sekuelnya dibuat juga. Tapi sayang, film ini jauh lebih buruk jika dibandingkan dengan yang pertama.
Kali ini Sex and the City 2 bercerita tentang kehidupan percintaan antara Carrie (Sarah Jessica Parker) dan Mr.Big (Chris Noth) yang sudah berjalan selama dua tahun. Mereka sekarang sudah tinggal bersama di sebuah apartemen baru. Namun ternyata tinggal bersama membuat Carrie tahu sifat Big yang lebih menyukai menonton film klasik hitam putih diatas ranjang, lebih memilih memesan makanan siap saji untuk dibawa ke apartemen daripada pergi makan berdua yang romantis, lalu suka duduk di sofa sambil mengobrol. Carrie tiba-tiba merasa rindu dengan kehidupan glamournya dulu. Dilain pihak, Charlotte (Kristin Davis) sedang mengalami krisis dalam mengurus kedua anaknya yang masih kecil dan sering merengek. Apalagi ia juga dibikin pusing oleh komentar para sahabatnya tentang nanny-nya yang sexy itu. Lalu, ada si gila kerja Miranda (Cynthia Nixon) yang akhirnya sampai pada titik kekesalan dimana ia memutuskan untuk berhenti bekerja. Tidak ketinggalan, Samantha (Kim Catrall) yang suka dengan brondong. Dari salah seorang pacarnya itu ia dikenalkan dengan sseorang konglomerat pengusaha hotel asal Abu Dhabi yang akhirnya memberikan Samantha job dan fasilitas terbang ke Abu Dhabi dengan penerbangan kelas satu, juga sekaligus boleh menginap di hotelnya yang mewah dan sangat mahal itu. Hal ini menjadi sempurna karena Samantha boleh mengajak ketiga sahabatnya! Lalu dimulailah petualangan mereka di Abu Dhabi..
Terus terang, saya mengira kalau Sex and the City 2 ini akan hancur-hancuran sekali. Karena melihat dari rating disana-sini yang semuanya rata-rata hanya mendapatkan nilai 3,5/10. Tapi setelah menontonnya langsung, saya masih merasa terhibur dengan film ini. Entah karena saya wanita atau bukan, tapi beberapa bagian film ini masih membuat saya tertawa. Meskipun harus saya katakan dengan jujur bahwa, saya jauh lebih menyukai yang pertama. Sekuelnya kali ini jauhhhh lebih buruk dibandingkan film pertamanya dua tahun lalu. Mulai dari cerita, chemistry antar pemain, lelucon-leluconnya, fashion yang ditampilkan, sampai pada penampilan pemeran utamanya. Plus, durasi yang kurang lebih dua setengah jam terasa terlalu panjang tanpa adanya greget yang berarti. Penampilan Sarah Jessica Parker disini sudah terlihat sangat tua, keriput sana sini, muka seperti banci, menyeramkan. Satu-satunya penolong dalam film ini hanya Kim Catrall, meskipun sudah tua tapi penampilan Kim masih terlihat hot sebagai Samantha. Setiap kali Kim muncul dalam adegan pasti ia mampu mencairkan suasana dan membuat penonton tertawa. Juga pemandangan Abu Dhabi yang eksotis. Overall, boleh-boleh saja menonton film ini sebagai hiburan. Untuk para lelaki yang tidak suka dengan wanita tua, tenang saja, karena penampilan sang 'nanny' disini sangat menggoda iman. :p
0 Response to "REVIEW: SEX AND THE CITY 2"
Posting Komentar