REVIEW: IP MAN 2




































"I am Ip Man of Wing Chun."

Pada Ip Man pertama tahun 2008 yang lalu kita dikenalkan kepada Ip Man, sosok guru dari seorang ahli bela diri Cina legendaris, Bruce Lee. Filmnya bercerita tentang kehidupan Ip Man di Foshan, Cina, dimana pada saat itu Cina sedang dijajah oleh Jepang pada sekitar tahun 1930an. Film ini masuk ke belasan nominasi di Hongkong Film Awards 2009 dan berhasil memenangkan dua diantaranya yaitu kategori Best Film dan Best Choreography. Hal yang wajar, karena menurut saya Ip Man adalah sebuah film martial-art yang memiliki jalan cerita yang menarik untuk diikuti, disertai dengan koreografi dan akting para pemain yang mumpuni. Film ini pun banyak digemari oleh orang-orang di luar negeri, termasuk Indonesia.

Melihat kesuksesan pada film pertama, saya awalnya sedikit skeptis dengan sekuel lanjutannya. Saya bertanya-tanya apakah Ip Man 2 akan lebih baik dari yang pertama? At least bisa menyamai kualitas film pertamanya. Terus terang saya kurang begitu yakin, karena biasanya sekuel dari sebuah film yang laris akan berada selevel dibawah film pertama atau malah akan terpuruk jauh dibawah film pertamanya. Tetapi ternyata saya salah, Ip Man 2 lebih baik dari yang pertama. Kalau saya bisa mengatakan Ip Man adalah sebuah film yang baik, maka Ip Man 2 adalah sebuah film yang lebih baik lagi. Saya termasuk bukan orang yang ngefans dengan film mandarin bertema martial-art, saya hanya sekedar menonton saja, namun tidak pernah memfavoritkannya. Namun tampaknya kedua film Ip Man ini telah mengubah pandangan saya, ternyata sebuah film martial-art mandarin akhirnya bisa juga menjadi favorit saya!

Ip Man 2 berkisah tentang Ip Man (Donnie Yen) dan keluarganya yang memutuskan untuk pindah ke Hongkong setelah selamat dari penjajahan Jepang di Foshan. Pada saat itu Hongkong masih dijajah oleh koloni Inggris. Keadaan ekonomi Ip Man juga sedang terpuruk, ia kesulitan membayar biaya sewa rumah dan uang sekolah anaknya. Bermodalkan kungfu aliran Wing Chun yang amat dikuasainya, ia memutuskan untuk membuka sekolah bela diri. Akan tetapi mengajar bela diri di Hongkong tidak semudah seperti di Foshan dulu. Ia harus berhadapan dengan para ketua dari aliran lain dulu sebelum diperbolehkan mengajar kungfu. Ip Man mau tidak mau harus meladeni tantangan ini, ia pun dihadapkan dengan Master Hung (Sammo Hung) dari aliran Hung Ga. Namun, masalah yang ada pada film ini bukan terjadi antar aliran namun dengan Twister (Darren Syahlavi), seorang jawara tinju yang didatangkan oleh koloni Inggris pada saat kompetisi tinju. Twister menghina dan melukai hati rakyat Cina dengan mengatakan hal yang menyakitkan tentang kungfu. Tentu saja Ip Man dan teman-teman tidak tinggal diam.

Melihat Donnie Yen yang berperan sebagai Ip Man saya tidak bisa membayangkan orang lain lagi. Jackie Chan atau Jet Li sekalipun tampaknya tidak akan terlihat begitu menyatu dengan karakter Ip Man. Donnie Yen seperti sudah ditakdirkan untuk memerankan tokoh Ip Man, ekspresi wajahnya, gerakannya, ketenangannya, semua menampilkan sebuah aura yang begitu kuat. Di Ip Man 2, Donnie kembali menunjukkan performa akting dan keahlian wushu-nya yang luar biasa. Apalagi kali ini aktor senior yang juga ahli wushu, Sammo Hung, ikut bermain dalam film ini. Sammo Hung tadinya hanya menyusun seluruh koreografi dalam film Ip Man, namun sekarang ia ikut bermain sekaligus kembali menyusun adegan koreografi dalam Ip Man 2. Koreografi dalam kedua film Ip Man benar-benar indah dipandang mata. Lalu, siapa bilang orang bertumbuh gemuk tidak bisa kungfu? Tonton aksi Sammo Hung dalam film ini! Meski sudah berumur dan tidak memiliki tubuh ideal, namun gerakan kungfunya masih sangat luwes. Salut!

Ip Man 2 menurut saya merupakan sebuah film martial-art mandarin yang wajib anda tonton. Tidak masalah meskipun anda belum menonton yang pertama, karena film ini memiliki plot cerita yang simple, jadi dijamin anda akan mengerti. Film ini mungkin bisa dikatakan sebuah film martial-art yang mendekati sempurna, karena meskipun bertemakan martial-art, namun film ini dikemas dengan cara penuturan cerita yang tidak 'ngasal' dan juga diselingi humor-humor yang segar. Cerita di Ip Man 2 memang jauh lebih datar dibanding yang pertama, namun masih sangat enjoyable dan mengandung nilai-nilai yang bisa kita pelajari. Nilai-nilai seperti cinta dan menghargai budaya negeri sendiri sangat kental disini. Akting para pemain utama dalam film ini juga patut diacungi dua jempol. Overall, very recommended movie, even though you're not Chinese, try to watch this one! :)





0 Response to "REVIEW: IP MAN 2"

Posting Komentar