REVIEW: IRON MAN 2





































"I am Iron Man. The suit and I are one."

Kesuksesan besar yang diraih Iron Man pertama pada tahun 2008 lalu otomatis berhasil membuat kehebohan di sejumlah bioskop di tanah air pada kali pertama penayangan Iron Man 2 hari ini. Saya pun tidak kalah heboh. Saya sudah membeli tiket Iron Man 2 sejak dua hari yang lalu via m-tix karena takut tidak kedapatan tiket. Berlebihan? Tidak juga, buktinya antusiasme para penikmat film di Indonesia terhadap film ini begitu besar, terbukti bioskop hari ini ramai sekali! Iron Man pertama memang berhasil membuat banyak orang jatuh hati dan menjadikan karakter ini sebagai superhero favorit yang baru. Kali ini semua penasaran dengan apa yang akan terjadi kepada Tony Stark selanjutnya.

Iron Man 2 berkisah tentang nasip Tony Stark yang telah terungkap identitasnya oleh pemerintah dan pers sebagai Iron Man. Pemerintah dengan dibantu oleh rival Stark, Justin Hammer (Sam Rockwell) ingin agar 'senjata' Iron Man tersebut diserahkan kepada negara dengan alasan demi keamanan. Hal ini dikarenakan negara-negara lain sudah mulai ikut membuat senjata ala Iron Man, meskipun belum ada yang bisa sebanding. Stark tentu tidak akan menyerahkan barang kesayangannya begitu saja. Ia malah bertingkah semakin ngeyel dan semaunya, apalagi tubuhnya semakin hari semakin melemah dikarenakan ia sekarang hanya hidup dengan bantuan alat di dadanya. Tanpa disangka ternyata Stark memiliki musuh bebuyutan bernama Ivan Vanko (Mickey Rourke), seorang ilmuwan asal Rusia. Dibantu asisten tim S.H.I.E.L.D yang diketuai oleh Nick Fury (Samuel L. Jackson), Natasha Romanoff (Scarlett Johansson) dan sahabat lamanya James Rhodes (Don Cheadle), Tony Stark dan kawan-kawan harus berusaha untuk melawan musuh barunya tersebut.

Beberapa karakter baru di Iron Man 2 sangat mencuri perhatian, favorit saya tentu saja karakter Ivan Vanko a.k.a Whiplash yang diperankan Mickey Rourke. Aktor yang pernah bermain apik dalam The Wrestler (2008) ini tampil sangat cocok dengan peran yang dimainkan. Mickey berhasil menampilkan karakter Ivan Vanko yang misterius nan menyeramkan. Aksen Rusia yang ia tampilkan juga cukup menunjukkan bahwa ia termasuk aktor yang serba bisa. Scarlett Johansson juga terlihat sexy dan bermain baik, adegan perkelahiannya menjelang akhir film termasuk keren. Sam Rockwell yang berperan sebagai Hammer juga ternyata memberikan surprise karena karakternya berhasil terlihat sangat annoying. Surprise berikutnya datang dari sang sutradara, Jon Favreau yang ikut bermain sebagai cameo dalam film ini, ia berperan sebagai Happy, supir sekaligus teman Tony Stark. Perannya ternyata cukup mencuri perhatian dan menghibur penonton. Gwneth Paltrow dan Robert Downey Jr. juga bermain baik, namun tidak terlalu menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ada satu karakter yang kurang saya sukai kali ini, yaitu Don Cheadle yang hadir menggantikan peran Terrence Howard sebagai sidekick Tony Stark. Ia terlihat kurang garang, lagipula wajahnya pun terlalu serius. Chemistry antara dirinya dengan Robert Downey Jr. seperti kurang terjalin dengan baik.

Kali ini Iron Man 2 tampil nyeleneh dan lebih banyak unsur humor. Karakter Tony Stark terlihat lebih menyebalkan sekaligus narsis tingkat tinggi. But I still love Tony anyway! Plot cerita sedikit mengecewakan, apalagi ditambah dengan ending yang terkesan terburu-buru dan kurang klimaks. Adegan action kali ini terbilang sedikit, lebih berat ke unsur komedi dan drama. Namun secara keseluruhan Iron Man 2 menurut saya tetap sebuah sajian yang sangat menghibur dan wajib untuk ditonton. Special efek cukup memanjakan mata, mengingat ini adalah proyek film budget besar. Pesan saya, jangan buru-buru keluar setelah film usai karena sehabis end credit akan ada scene tambahan! Overall, Iron Man 2 is a recommended movie to watch, it's fun and entertaining. Don't expect too much because the first one is still better, but the sequel is definitely worth your money! :)





0 Response to "REVIEW: IRON MAN 2"

Posting Komentar