REVIEW: RATU KOSTmopolitan




































"Cantik.. Jagoan.. Ngekost tetep ngutang!"

Hari ini saya berkesempatan untuk menyaksikan gala premiere film Ratu KOSTmopolitan. Film ini disutradarai oleh Ody C. Harahap yang sudah pernah menyutradarai beberapa film Indonesia seperti Alexandria (2005), Selamanya (2007), Kawin Kontrak (2008), Kawin Kontrak Lagi (2008), dan Punk in Love (2009). Sebelumnya saya belum pernah menyaksikan film besutannya sama sekali. Maka ini adalah film pertamanya yang saya tonton. Saya sebetulnya kurang tertarik dengan film ini, malah saya tidak terlalu 'ngeh' akan adanya film ini. Maklum, saya memang jarang mengikuti perkembangan film Indonesia karena lebih sering dikecewakan. Akhir-akhir ini film Indonesia kebanyakan menjual aurat tubuh dan hantu asal-asalan dibanding kualitas cerita dan akting pemain. Tapi karena gratisan saya pun tidak menolak untuk mencoba menonton film ini. :)

Ratu KOSTmopolitan bercerita tentang tiga anak kost di Jakarta yang masing-masing berasal dari daerah berbeda, ada Gina (Luna Maya), Tari (Tyas Mirasih), dan Zizi (Imey Liem). Gina bekerja sambilan sebagai seorang wartawan, Tari sebagai guru aerobik, lalu Zizi sebagai seniman tattoo. Mereka bertiga banting tulang bekerja di Jakarta. Kehidupan di Jakarta memang keras, untuk membayar uang kost saja mereka sering telat. Untungnya, ibu kost mereka, Ibu Laksmi (Yatti Surachman) adalah ibu kost yang baik. Mereka boleh mengutang, bayar seadanya dulu, bahkan masih disediakan makanan. Mereka bertiga juga punya gebetan bernama Seno (Fathir Mochtar) yang tinggal tidak jauh dari kost. Suatu hari datang segerombolan preman yang diketuai Rido (Reza Pahlevi) yang mengganggu ketenangan daerah tempat kost mereka. Atas perintah bosnya yang kaya, Rido juga mengatakan bahwa warga disana harus menjual rumah mereka atau kalau mereka tidak mau, mereka terpaksa harus digusur paksa. Tiga anak kost ini tidak tinggal diam, mereka lalu membuat rencana konyol melawan para preman tersebut agar tempat yang mereka itu tidak diganggu lagi.

Cerita film ini sebetulnya tidak istimewa dan gampang tertebak, namun beruntung film ini dibintangi oleh para pemain yang 'bisa akting' dan sedap dipandang mata. Para pemeran utama film ini seperti Luna Maya, Tyas Mirasih, Imey Liem, Fathir Mochtar, dan Reza Pahlevi menjalankan perannya dengan sangat baik. Mereka semua jelas bisa berakting. Meskipun Tyas Mirasih lebih sering mengambil peran-peran yang memamerkan keindahan tubuh, akan tetapi aktingnya disini bisa dibilang baik. Imey Liem yang notabene pendatang baru malah berhasil mencuri perhatian dengan tingkah dan tampangnya yang nyeleneh. Luna Maya yang sudah bisa dibilang lebih 'senior' dari yang lainnya juga berhasil kembali bermain baik disini. Para aktor dan aktris senior dalam film ini juga patut diacungi jempol. Sang ibu kost, Yatti Surachman, sangat cocok sekali dengan karakter yang dimainkan. Secara keseluruhan saya lumayan terhibur dengan film ini. Memang ada beberapa bagian yang terkesan 'maksa', tapi itu bisa termaafkan karena saya tertawa menontonnya. Selain itu, film ini juga mengangkat isu sosial yang marak terjadi di Indonesia, disertai keanekaragaman suku yang berhasil diangkat kedalam film. Kalau pengen nonton yang ringan bisa coba tonton film ini.

0 Response to "REVIEW: RATU KOSTmopolitan"

Posting Komentar