REVIEW: SCREAM 4




































“What’s your favourite scary movie?”

Pada tahun 1996, Wes Craven pertama kali membuat Scream dan ternyata menjadi salah satu film thriller yang fenomenal dengan topeng putih panjangnya itu. Setahun kemudian ia membuat Scream 2, namun sayang tidak bisa sebagus yang pertama. Tahun 2000, Craven kembali membuat Scream 3 yang malah lebih hancur lagi dibanding yang sebelumnya. Hampir sebelas tahun sudah terlewati tanpa ada sekuel Scream dari Craven. Namun tahun ini, masih di tangan Wes Craven, Scream 4 kembali muncul dan secara tidak terduga berhasil membuat para fans Scream puas. Memang tidak sebagus yang pertama, tapi ini adalah film Scream yang kualitasnya tepat berada dibawah film pertamanya. Wes Craven tetap setia membawa nuansa ‘Scream’ dalam film ini, rindu para pas sudah pasti akan terobati dengan kehadiran Scream 4 yang memuaskan.

Diceritakan bahwa Sidney Prescott (Neve Campbell) kembali ke kota asalnya di Woodsboro karena sedang ingin mempromosikan buku karangannya. Kedatangannya itu bertepatan dengan peringatan pembunuhan berantai sadis di Woodsboro sepuluh tahun lalu yang kala itu juga berhubungan erat dengan dirinya. Awalnya semua terlihat baik-baik saja, namun tiba-tiba dua remaja terbunuh dengan sadis. Semua semakin buruk ketika keponakan Sidney, Jill (Emma Roberts) dan Kirby (Hayden Panettiere) mendapat ancaman dari telepon misterius. Setelah itu satu persatu pelajar disana mulai terbunuh, hal ini membuat Dewey Riley (David Arquette), Gale Weathers (Courteney Cox), dan Sidney Prescott kembali bersatu mencari dalang dari pembunuhan keji tersebut.

Saya suka sekali dengan opening scene-nya! Menurut saya memang konyol namun sangat menghibur ala Scream. Deretan pemeran utama dalam Scream 4 masih sama seperti dulu, namun para pemeran pendukung bisa dikatakan luar biasa fresh; sebut saja Emma Roberts, Hayden Panettiere, Anna Paquin, Kristen Bell, Marley Shelton, Adam Brody, Lucy Hale, Rory Culkin, Erik Knudsen, Shenae Grimes, dll. Yang paling menarik perhatian adalah Emma Roberts, Hayden Panettiere, dan Rory Culkin. Hayden menurut saya paling baik aktingnya, ada adegan dimana ia menjawab semua pertanyaan si penelepon misterius itu dengan sangat cepat dan jelas, intensitas di mimik wajahnya terlihat sangat emosional. Penampilannya juga sangat berbeda dengan Hayden biasanya. Tumbs up! Rory Culkin juga sukses memerankan nerd. Emma Roberts malah tidak disangka bisa mendapat peran berbeda dalam film ini!

Sejujurnya bagi saya pribadi menganggap film ini biasa-biasa saja, apalagi saya juga merasa kurang puas dengan ending-nya, namun karena saya sudah menonton Scream dari yang pertama sampai yang ketiga kemarin saya memang sudah tahu kalau Scream memang identik seperti itu. Kalau boleh jujur, dialog-dialog dalam film ini termasuk pintar dan banyak menyindir dengan lucu film horror lainnya, maka ini menjadi poin plus lagi bagi Scream 4. Mungkin bagi yang belum pernah menonton Scream sebelumnya akan bilang kalau film ini jelek. Namun seperti yang sudah saya tuliskan di atas, kalau bagi para fans Scream film ini mengobati rasa kangen dan membawa kepuasan tersendiri karena memang film ini jauh sekali lebih baik dibanding yang kedua dan ketiga. Sudah pasti yang pertama lebih baik karena dalam film ini pun ada quote yang mengatakan: “Don’t f*** with the original!”. Hahaha..





0 Response to "REVIEW: SCREAM 4"

Posting Komentar