"You wouldn't have to change for me Bella. I'm in love with you, and I want you to pick me instead of him."
Sekuel ketiga dari The Twilight Saga pastinya sudah ditunggu-tunggu oleh para Twi-Hards; sebutan untuk para fans berat Twilight. Buktinya di hari pertama kemarin, film ini berhasil membuat tiket di hampir seluruh bioskop sold out sejak siang. Mungkin akan berlangsung sampai dua minggu kedepan. Tidak heran, karena para Twi-Hards memang sangat loyal dan akan membela mati-matian semua kritik buruk tentang film dari franchise ini. Novelnya memang sangat menempel di hati para penggemarnya, begitu pula bagi saya. Novel Twilight series yang ditulis oleh Stephenie Meyer bisa dikatakan novel gabungan percintaan dan action yang sempurna. Akan tetapi, saya bukan fans dari film-film Twilight, entah kenapa semua visualisasinya hancur di mata saya. Film pertama tidak sesuai dengan ekspektasi tinggi saya, film kedua mengecewakan, kali ini, Eclipse yang diangkat dari buku ketiga ternyata memberikan surprise disaat saya sudah jenuh dengan film-film Twilight. Eclipse selangkah lebih baik jika dibandingkan dengan dua film sebelumnya.
Cerita Eclipse masih berputar-putar antara Isabella Swan (Kristen Stewart), Edward Cullen (Robert Pattinson), dan Jacob Black (Taylor Lautner). Semua menjadi rumit bagi Bella karena dalam film ini diceritakan kalau ia mulai menyadari kalau ia juga mencintai Jacob. Akan tetapi ia merasa kalau rasa cintanya pada Edward lebih besar. Seperti seorang wanita yang sedang kebingungan karena mencintai dua pria sekaligus, Bella pun gusar dan tidak ingin kehilangan keduanya. Di lain pihak, keselamatan Bella sedang terancam karena vampir Victoria (Bryce Dallas Howard) masih sakit hati akan kematian kekasihnya James yang dulu dimusnahkan Edward. Ia ingin membunuh Bella guna membalas dendam, ia ingin Edward merasakan sakitnya ditinggal oleh orang yang dicintainya. Segerombolan tentara vampir baru yang diketuai Riley (Xavier Samuel) juga berencana untuk menghabisi keluarga Cullen. Kisah hidup Jasper (Jackson Rathbone) dan Rosalie Hale (Nikki Reed) juga mulai terungkap.
Sutradara Eclipse, David Slade pernah menyutradarai film 30 Days of Night (2007) yang juga bertemakan vampir. Mungkin itulah sebabnya Eclipse terlihat ada kemajuan dalam segi action. Segi CGI pun terlihat lebih baik, transformasi para manusia serigala terlihat lebih nyata. Namun sangat disayangkan karena film ini terasa sangat bertele-tele, banyak dialog tidak penting yang terkesan dipanjang-panjangkan. Saya merasa sedikit bosan ketika menonton. Untungnya banyak juga diselipkan dialog-dialog yang lumayan mengundang tawa. Kristen Stewart terlihat lebih cantik dalam film ini, padahal ia menggunakan rambut palsu selama proses syuting karena rambutnya sekarang pendek sehabis syuting film The Runaways bersama Dakota Fanning. Robert Pattinson terlihat sama saja, putih seperti memakai tepung di wajah, bahkan ada satu scene dimana bagian leher bawah masih berwarna kecoklatan, oppsss..bagian make-up sepertinya kurang teliti. Taylor Lautner masih memamerkan badan sixpacknya dan seperti tidak takut masuk angin. Dakota Fanning hanya muncul sebentar dan tidak terlalu istimewa dalam Eclipse. Secara keseluruhan film ketiga dari Twilight ini memang menunjukkan sedikit kemajuan dibandingkan dua film sebelumnya. Mungkin fans beratnya akan sangat menyukai film ini, apalagi didalamnya ada banyak adegan ciuman antara Jacob - Bella - Edward (which was sooo weird for me). Jadi kalau anda termasuk Twi-Hards dan mencintai novel serta menikmati film pertama dan keduanya, silahkan tonton Eclipse, I bet you will love it! Namun jika anda bukan fans Twilight, mungkin sebaiknya lewatkan saja film ini. Cukup sewa dvd atau tidak usah menonton sama sekali. :)
0 Response to "REVIEW: THE TWILIGHT SAGA: ECLIPSE"
Posting Komentar