"It all ends."
Usai sudah franchise yang luar biasa sukses selama hampir 14 tahun terakhir ini dan disukai oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 menjadi film Harry Potter ke-8 sekaligus menjadi film penghabisan. Bagi para penggemar setianya, sudah pasti ini membawa kesedihan yang luar biasa. Apalagi bagi mereka yang merasa 'tumbuh' bersama dengan Harry, Ron, dan Hermione. Meskipun saya bukan penggemar fanatik, saya pun merasa sedih karena tahun depan sudah tidak ada lagi hype Harry Potter yang seketika membuat bioskop penuh sesak. Tapi saya juga senang, karena film ini ditutup dengan sedemikian memuaskan oleh David Yates. Big thanks to him! Berhubung saya bukan pembaca novelnya, jadi saya tidak berhak memberikan komentar mengenai adaptasi yang ada, tapi saya puas sekali dengan apa yang saya tonton. Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 merupakan salah satu film Harry Potter terbaik dari yang ada.
Harry (Daniel Radcliffe), Ron (Rupert Grint), dan Hermione (Emma Watson) melanjutkan misi terakhir dan yang paling menentukan guna mengalahkan Lord Voldermort (Ralph Fiennes). Hanya tinggal tiga buah Horcruxes yang belum diketemukan, apabila mereka bisa menemukan sisanya maka sudah pasti rencana akan berjalan lancar. Namun misi mereka menemukan letak Horcruxes diketahui oleh Voldertmort dan tentu saja pertempuran besar pun tak terhindari lagi. seluruh kekuatan dan pendukung Voldermort melawan para pendukung Harry Potter dari Hogwarts bertempur habis-habisan. Namun, yang pada akhirnya dapat mengalahkan Voldertmort hanyalah Harry seorang.
Diantara semua film Harry Potter yang ada, saya berani mengatakan kalau film ini lah yang memiliki visual efek paling jempolan. Luar biasa halus dan memanjakan mata! Part 2 juga merupakan film Harry Potter dengan adegan pertempuran yang paling intens dan menegangkan. Memang plot dari Part 2 ini tidak terlalu istimewa, namun adegan action tanpa henti yang disajikan disini sungguh membuat jantung berdetak lebih cepat, penonton seakan tidak sabar melihat Harry Potter vs. Lord Voldertmort, setelah menunggu sampai delapan film! Fiuhh..finally. Karakter Neville Longbottom (Matthew Lewis) merupakan karakter yang paling saya sukai dari film ini. Begitu juga pada saat terungkapnya asal usul Professor Severus Snape (Alan Rickman), menurut saya scene tersebut digambarkan dengan baik sekali, sangat menyentuh namun tidak cengeng.
Para pemain utama seperti Daniel, Rupert, dan Emma terlihat sekali memberikan performa yang juga 'habis-habisan'. Disamping penampilan mereka yang terlihat lebih mature, kualitas akting yang ada dalam Part 2 juga terasa lebih matang dan prima. Bukan hanya mereka, menurut saya seluruh cast yang terlibat dalam film ini sepertinya memang berusaha mati-matian membuat film ini menjadi film penutup yang baik. Dan mereka berhasil! Apalagi yang penonton harapkan? Ini sudah lebih dari cukup dan menurut saya David Yates sudah mampu memenuhi ekspektasi para penggemar. Saya pribadi sangat puas dengan film ini. Sedih juga rasanya menerima kenyataan kalau film ini akhirnya sudah selesai. Tapiii..well done! Overall, sangat amat memuaskan! :)
0 Response to "REVIEW: HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS: PART 2"
Posting Komentar