REVIEW: PERCY JACKSON & THE OLYMPIANS: THE LIGHTNING THIEF




































"Greek mythology in a new modern way"

Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief diadaptasi dari buku karya Rick Riordan yang pertama dari total lima buku yang ada dalam kisah Percy Jackson & the Olympians. Disutradarai oleh Chris Columbus yang pernah menyutradarai Harry Potter pertama dan kedua. Sudah pasti film ini akan dibanding-bandingkan dengan kesuksesan luar biasa dari film Harry Potter. Saya sendiri belum membaca bukunya, jadi review saya kali ini tidak bisa membahas tentang sukses atau tidaknya film ini mengadaptasi bukunya.

Bercerita tentang Percy Jackson (Logan Lerman) seorang remaja yang tidak tahu kalau dirinya seorang demigod (manusia setengah dewa), ayahnya adalah Poseidon si Raja Lautan (Kevin McKidd), salah seorang dari tiga dewa tertinggi di Olympus. Tiba-tiba Percy dituduh mencuri tongkat halilintar milik Zeus (Sean Bean), dewa yang paling kuat dan berkuasa. Akhirnya mau tidak mau identitasnya akhirnya harus diketahui Percy. Ia pun dibantu oleh Grover (Brandon T. Jackson) yang selama ini menyamar menjadi teman di sekolahnya, padahal Grover adalah seekor Satyr (manusia setengah kambing), yang bertugas melindungi Percy. Dalam perjalanan ke perkemahan demigod, ibu Percy yang seorang manusia biasa tewas terbunuh. Lalu disana ia juga didatangi oleh Hades (Steve Coogan), dewa neraka yang memberinya penawaran untuk mengembalikan kembali ibunya dengan catatan Percy harus menyerahkan tongkat halilintar milik Zeus itu padanya. Penawaran ini ditolak oleh Mr. Brunner (Pierce Brosnan), seorang Chiron (manusia setengah kuda) yang menjadi guru pembimbing di perkemahan demigod. Namun, atas dasar ingin menyelamatkan sang ibu, akhirnya Percy pun memutuskan untuk pergi ke alam neraka guna menemui Hades dan menjelaskan bahwa dirinya bukanlah pencuri tongkat halilintar tersebut. Tentu Percy tidak sendirian, ia ditemani oleh sang pelindung setia, Grover, dan teman barunya di perkemahan, Annabeth (Alexandra Daddario), putri Dewi Athena. Perjalanan mereka bertiga menuju alam neraka tidak mudah, mereka harus bertemu dengan Medusa (Uma Thurman), ular naga yang memiliki banyak kepala, dll. Apakah Percy Jackson dan kawan-kawan berhasil dalam misinya?

Menurut saya filmnya cukup menghibur, tapi plotnya sangat sederhana dan endingnya predictable. Chemistry antar pemainnya juga kurang terjalin. Special effects pun biasa-biasa saja, tidak istimewa. Akting para pemain senior seperti Pierce Brosnan, Uma Thurman, Rosario Dawson, dan Sean Bean bisa dikatakan baik. Logan Lerman yang notabene pendatang baru juga berhasil mencuri perhatian dengan tampang innocent-nya. Alexandra Daddario yang memiliki wajah cantik juga pasti akan mempermudahnya memperoleh tempat di jagat Hollywood. Pertanyaannya, apakah film ini berhasil menyamai gaung Harry Potter yang pertama? Jawabannya tidak. Harry Potter jauh lebih baik dari Percy Jackson. Setidaknya Harry Potter tidak akan mudah dilupakan sampai tahun-tahun mendatang, namun Percy Jackson sepertinya hanya akan berakhir seperti Narnia yang dari segi kualitas lumayan baik dan laku terjual di pasaran, namun tidak memorable.

Well, tapi tidak rugi koq menonton film ini. Tontonlah dengan ekspektasi yang tidak terlalu tinggi, nikmati filmnya. Beberapa lelucon tokoh Grover berhasil membuat saya tertawa. Saya yakin pasti bukunya lebih bagus dari filmnya, jadi ingin coba baca. Overall, worth to watch and quite entertaining. Sekuelnya, 'Percy Jackson & the Olympians: The Sea of Monsters' direncanakan akan rilis tahun 2012, semoga lebih baik lagi dari yang sekarang. :)





0 Response to "REVIEW: PERCY JACKSON & THE OLYMPIANS: THE LIGHTNING THIEF"

Posting Komentar