SUNSHINE BECOMES YOU (2015) REVIEW : Pertunjukkan Cinta Pura-Pura


Sebagai bulan di mana film-film Indonesia dengan mudah menarik penonton, Desember menjadi ajang di mana rumah produksi bersaing satu sama lain untuk mencetak box office hit. Salah satunya adalah Hitmaker Studios yang selama ini berhasil mencetak beberapa film yang menduduki 10 besar film terlaris setiap tahunnya. Jelas, di tahun ini Hitmaker Studios tak mau kalah untuk membuat film yang memiliki potensi untuk menjadi box office hit.  
 
Alih-alih membuat film horor lainnya, Hitmaker Studios membuat sebuah film dengan genre berbeda di bulan desember 2015. Diangkat dari sebuah buku best seller karangan penulis ternama, Ilana Tan, Rocky Soraya bermain dalam genre roman picisan yang digadang dapat menggaet banyak penonton. Sunshine Becomes You berbekal banyak sekali potensi untuk menggaet banyak penonton. Bukan sekedar berbekal novelnya yang best seller, pemilihan aktor aktris utamanya juga menjadi poin penting dari film terbaru arahan Rocky Soraya ini.

Mencoba bermain di genre yang berbeda dari pakem rumah produksinya menjadi langkah yang mengagetkan. Rocky Soraya memang tak pertama kali mengarahkan sebuah film romance, sudah ada Chikayang pernah ia arahkan. Konten yang ada di Sunshine Becomes You sudah terlihat cukup lemah lewat premis yang biasa. Tetapi, Rocky Soraya membiarkan premisnya tanpa bisa berkembang dan dikemas menjadi lebih baik. Sunshine Becomes Youhanya menjadi sebuah roman picisan tanpa ada usaha. 


Mia Clarke (Nabilah JKT48), seorang guru sanggar tari terkenal di New York berteman dengan Ray Hirano (Boy William) sejak lama. Mereka berdua berada di sanggar tari yang sama meskipun memiliki genre tari yang berbeda. Ray jatuh hati kepada Mia sejak lama dan dia mencoba untuk mengajaknya jalan dan bertemu dengan kakaknya. Alex Hirano (Herjunot Ali), kakak dari Ray Hirano yang juga seorang pianis handal yang sudah terkenal.

Tetapi, Alex memiliki sifat buruk yang bisa menjadi bencana bagi orang-orang sekitarnya. Sifatnya yang terlalu perfeksionis membuat orang-orang takut berurusan dengannya. Ketika Ray ingin mengenalkan Mia kepada Alex, sesuatu terjadi terhadap Mia. Secara tak sengaja, Mia jatuh dari tangga dan menabrak Alex sehingga menyebabkan tangan Alex patah sementara. Di saat masa pemulihan, Mia beri’tikad baik untuk membantu Alex selama masa pemulihan. Dan semakin lama, Alex juga jatuh hati dengan Mia. 


Tak memiliki premis yang kuat, Sunshine Becomes You memiliki potensi untuk menjadi sebuah roman picisan yang hatuh menjadi terlalu biasa. Perlu pengemasan yang segar dan pengarahan yang menarik untuk membuat premis dari Sunshine Becomes You agar menjadi sebuah film drama cinta remaja yang berbeda. Sayangnya, Rocky Soraya tak memperhatikan semua itu. Sunshine Becomes You pun masih terperangkap dengan beberapa poin yang ada di dalam film drama cinta remaja yang repetitif.

Tak ada yang salah ketika mengusung drama disease-porn dengan bumbu romansa cinta cheesy di dalam sebuah film. Ya, beberapa orang memerlukan itu untuk mencari tempat pelarian diri dari drama hidup yang berat dengan merefleksikannya ke dalam film seperti ini. Tetapi, harus memiliki penanganan yang baik agar film seperti ini bisa menjadi pelarian diri yang menyenangkan. Sunshine Becomes You absen memberikan sajian menarik malah cenderung memberikan presentasi yang kurang percaya diri.

Soraya bersaudara memang tak pernah absen mengemas tampilan filmnya secara mewah dan hal itu juga terjadi di Sunshine Becomes You. Banyak beberapa shot yang menarik dan membuat Sunshine Becomes You tampak sangat meyakinkan dengan konten yang apa adanya. Sayangnya, tampilan yang menarik itu tak didampingi secara signifikan dengan bagaimana Rocky Soraya menceritakan 126 menit dari Sunshine Becomes You. Menjadikannya sebuah drama cinta bertele-tele yang tak sebanding dengan panorama indah kota New York yang berusaha keras mereka tampilkan. 


Herjunot Ali memang masih bisa memberikan penampilan yang meyakinkan sebagai seorang yang perfeksionis. Karakter-karakter yang diperankan oleh Herjunot Ali pun terasa repetitif dan tak memiliki sesuatu yang berkembang lebih lagi. Sebagai aktor yang tampil secara individu, Herjunot Ali bisa bermain menarik. Tetapi, ketika sudah bermain bersama dengan sang lawan main, Nabilah JKT 48 ada hal yang terasa dibuat-buat. Ada kehampaan ikatan emosi antar dua individu meski bermain dalam satu film.

Nabilah memang bisa menarik massa yang cukup banyak karena rekam jejaknya sebagai anggota JKT 48. Hanya saja, sebagai seorang bintang baru masih banyak sekali poin-poin penting yang harus diasah lebih kuat. Bagaimana Nabilah hanya sekedar menghafal dan melantunkan dialog tanpa memberikan penekanan sana sini agar apa yang ia lakukan tak terkesan dibuat-buat. Perannya tenggelam karena Herjunot Ali berusaha kuat agar Sunshine Becomes You terlihat menarik. 


Poin penting yang harus diperhatikan dari Sunshine Becomes You, bagaimana Rocky mengadaptasi sumber dari Ilana Tan. Dengan premis yang sudah bukan menjadi kekuatan utama, adaptasi yang ditulis ke dalam skripnya pun tak bisa menyokong premisnya yang lemah. Banyak sekali dialog-dialog klise yang dimasukkan ke dalam naskah filmnya. Itu pun diperlemah lewat bagaimana aktor aktrisnya membawakan setiap dialog filmnya yang tak memiliki keterikatan.

Alih-alih membawa Sunshine Becomes You menjadi sajian segar, Rocky Soraya malah bermain aman dan secara repetitif mengulangi kesalahan drama cinta remaja yang sudah ada di perfilman Indonesia. Meski Dikemas dengan presentasi yang mahal untuk dipandang oleh mata penontonnya, tetapi penampilan dan ikatan emosi yang ditampilkan oleh para pemainnya tak dapat meyakinkan penonton bahwa kedua karakter utamanya sedang jatuh cinta. Sehingga, Sunshine Becomes You merupakan sebuah drama cinta yang mencurangi penontonnya karena mereka tak benar-benar terlihat jatuh cinta.

0 Response to "SUNSHINE BECOMES YOU (2015) REVIEW : Pertunjukkan Cinta Pura-Pura"

Posting Komentar