REVIEW: PACIFIC RIM 3D

"In order to fight monsters, we created monsters of our own."

I went to see Pacific Rim with no expectations at all. I thought, well okay, another Transformers movie which not gonna be as good as Transformers, but hell I was wrong. Tetapi ternyata dengan tidak adanya ekspektasi sama sekali membuat saya sangat menikmati menonton Pacific Rim, meskipun dua teman yang nonton bersama saya ternyata tidak suka, and they're boys. Jadi ya, balik lagi film itu memang tergantung selera orang masing-masing, kebetulan I really enjoyed this movie. I watched it on IMAX 3D and I thought it was a mindblowing experience! The special effects and the robots fighting scenes are really cool, you don't wanna miss it! I think the 3D version is recommended. Jalan cerita sendiri sebetulnya so-so, tidak terlalu istimewa. Tapi trust me, this is one of the great summer movie this year! Jangan ekspektasi tinggi-tinggi, langsung nonton aja. :)

Beberapa tahun dari sekarang, alien's monsters Kaiju yang muncul dari portal dasar laut Pasifik mulai datang menyerang Bumi. Perlahan tapi pasti mereka mulai menghancurkan infrastruktur yang ada dan membunuh manusia yang mereka temui. Negara-negara mulai cemas dan akhirnya mereka memutuskan untuk bekerjasama membuat robot-robot yang diberi nama program Jaeger. Robot Jaeger harus dikendalikan dua orang pilot yang saling bertautan memorinya. Semakin kuat ikatan yang ada antara kedua pilot tersebut, maka semakin baiklah pengendalian robot Jaeger. Raleigh Becket (Charlie Hunnam) merupakan salah satu top Jaeger's pilot. Namun setelah kematian kakaknya, ia memutuskan untuk tidak menjadi pilot lagi. Lima tahun kemudian pimpinan kelompok resistance, Stacker Pentecost (Idris Elba) kembali mencari Raleigh dan mengajaknya ikut dalam pembasmian Kaiju dikarenakan level monster Kaiju yang semakin lama semakin tinggi dan penghancuran yang dilakukan sudah mengarah ke kiamatnya Bumi.

Sejujurnya ketika awal film saya merasa agak aneh dengan film ini, serius nggak; bercanda juga nggak. Namun seiring dengan berjalannya film saya jadi mengerti bahwa Del Toro sengaja membuat Pacific Rim tidak seserius itu! Semua pemain sepertinya sengaja dibuat 'lebay', beberapa scene sengaja dibuat 'cheesy', dan tentu saja adegan pertarungan antar robot dibuat 'wah' sekali! Tidak disangka trik ini berhasil! Overall, saya merasa menonton Pacific Rim seperti sedang bermain sebuah permainan video game yang seru dan membuat kita ingin bertepuk tangan ketika setiap adegan pertempuran selesai. Charlie Hunnam bisa dibilang annoyingly lovable disini; sebel tapi suka. Gimana yah?! :p Idris Elba top lah! Rinko Kikuchi awalnya menurut saya agak 'off' tapi lama-lama saya jadi berfikir, mungkin memang sengaja dibentuk seperti ini karakternya agak sedikit anime. Kehadiran Charlie Day sebagai seorang Dr.Newton Geiszler juga sangat menghibur, begitu juga dengan Ron Perlman as Hannibal Chau. Pokoknya saran saya kalau kalian ingin menonton Pacific Rim adalah 'WHY SO SERIOUS?!'.






0 Response to "REVIEW: PACIFIC RIM 3D"

Posting Komentar